Kamis, 10 November 2016

Dewan Ulama Thariqah Indonesia - Ahok Adalah Musuh Islam

Himbauan Dewan Ulama Thariqah Indonesia 
Oleh: Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah
Rois Mustasyar Dewan Ulama Thariqah Indonesia )

ulama tarekat bicara tentang ahok

Siapa saja yg mengaku muslim pasti akan kecewa dan marah degan pernyataan Ahok, dan bila diantara kita tak merasa kecewa dan marah maka harus dipertanyakan keislaman kita.

Dalam kasus pernyataan Ahok janganlah hanya melihat sisi tafsir ayat, karena apabila kita hanya mempertentangkan dalam sudut tafsir maka kita akan menemukan pendapat-pendapat yang berbeda diantara ulama yang ujung-ujungnya umat islam menjadi lahan adu domba bahkan tidak mungkin para ulama yang memiliki pendapat yang berbeda akan kita cemooh. Apakah ini yg kita cari ? maka bertepuk tanganlah orang-orang kafir, telah berhasil memisahkan ulama dengan umatnya.

Apabila kita lihat degan lebih teliti, kasus ini seakan akan hanya dialihkan pada tafsir ayat Al Maidah 51 sehingga jika dibedah degan kacamata hukum dan undang-undang negara justru akan condong dapat melepaskan Ahok dari jeratan hukum negara kita degan memanfaatkan perbedaan tafsir diantara ulama.

Tetapi apabila kasus ini diarahkan degan cara-cara atau perilaku Ahok yang tak pantas menggunakan Ayat-ayat Al Qur'an dalam bentuk kepentingan apapun maka si Ahok telah menempatkan dirinya sebagai musuh umat Islam, maka sebagai umat yang berTuhan kita janganlah terlalu berharap kepada hukum-hukum ciptaan manusia yang memiliki banyak kelemahan dan mudah untuk diputar balikan, cukuplah kita sebagai umat islam berharap dan bergantung kepada keadilan Allah SWT, hanya Dia yg pantas menghukum seorang Ahok dan mulutnya.

Dan janganlah kita hanya sekedar mendemo dilapangan, di tengah jalan atau ditempat-tempat yang dianggap penting, mari kita transformasikan dari demo dijalan menjadi himbauan dan ajakan dalam bentuk seruan jihad di Masjid, Mushola dan Majelis-majelis taklim dan zikir untuk tanamkan kepada hati saudara-saudara yang seaqidah utk tidak memilih pemimpin kafir, karena masih banyak saja umat yang belum memahami sepenuhnya tentang permasalahan kepemimpinan.

Mari kita jadikan seruan tersebut merupakan seruan jihad di tanah air khususnya di Jakarta. Jangan pernah termakan dengan "fatwa" nyeleneh seseorang atau sekelompok orang yang mencari alasan jika dahulu di masa kekhalifahan pernah diangkat seorang gubernur yg beragama Nasrani di tengah-tengah umat islam. Sungguh bodoh jika hal tersebut diatas menjadi rujukan akan bolehnya umat islam memilih pemimpin kafir, mereka lupa proses pengangkatan seorang gubernur kafir tersebut adalah penunjukkan bukanlah atas dasar pemilihan seperti halnya di indonesia saat ini.

Jika pengangkatan seorang pemimpin berdasarkan penunjukan seorang atasan sebagaimana seorang walikota mengangkat camat, maka yang demikian itu dapat kita terima, karena seseorang atasan lebih mengetahui persis seseorang yang akan bisa membantunya, tetapi jika seseorang yang diangkat untuk melayani untuk kepentingan umat maka tentunya hanya umat yang lebih tahu persis siapa yg pantas melayaninya. Maka wajiblah umat memilih pemimpin yang seaqidah terlebih lagi Allah SWT sudah jelas-jelas memerintah hambaNya utk tidak menjadikan orang-orang kafir teman dekatnya apalagi menjadi Pemimpin.

Next:

Jadilah peran dalam suatu perjuangan umat dan jangan hanya jadi penonton, sungguh rugi diakhirnya nanti.